Sabtu, 13 April 2013

AKU RINDU PALANG MERAHKU


Menolong adalah suatu hal yang sangat mulia. 
Pagi 22 Maret 2013,salah seorang pasukan Tonti SMAIT Bina Umat mendadak terkulai lemah,dan terbaring,karena kelelahan (pingsan)latihan. Karena tak ada yang memberikan tindakan medis dasar dengan benar akhirnya aku dan tanteku turun tangan. Dan Alhamdulillah,anak itu telah sadar dan tak terlihat bibir dan muka pucatnya lagi. Keringat dinginpun berangsur hilang dan tergeser oleh senyum terimaksih(kerudung Hitam,kelas x sma,siswa dari NTT).
 #Memory#

         Sejak dulu aku memang suka dengan Musik,tapi aku juga menyukai Medis apapun alasannya . Dan dari berbagai ekskul yang ada disekolah ku dulu,baik SMP maupun SMA aku memilih PMR (Palang Merah Remaja). Karena bagiku ekskul ini sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan prakteknya pun juga sering dijumpai disekitar kita. Misalnya saja kalau kita terluka karena jatuh dari sepeda. Kita bisa melakukan tindakan medis ringan buat menangani cidera kita,sebelum dirujuk pada ahlinya. Mungkin tak seberuntung mereka yang bisa kuliah di fakultas kedokteran UGM ataupun UII,tapi itu tak membuatku berkecil hati,karena dulu waktu dikelas 4 SD saya ditunjuk untuk mengikuti pelatihan dan perlombaan buat jadi “Dokter Kecil” mewakili sekolahku.Memang tak lama,tapi pelatihan 3 hari itu memberikan ilmu yang begitu bermanfaat sekali. Masih ingat sekali ketika di kasih lihat salah seorang dokter di puskesmas itu tentang anak-anak busung lapar,anak-anak penderita kanker dan penyakit lainnya.hmmm miris sekali rasanya.      
        Kembali lagi dimasa SMP dan SMA,di tingkat SMP aku lebih memperdalam lagi ilmuku dibidang medis dasar ini. Kami sering melakukan berbagai praktek . Tak hanya menjadi si korban tetapi juga sering menjadi si Tukang Nangani (alias mengobati). Praktek yang paling sulit itu saat memberhentikan pendarahan terbuka dengan teknik torniket,dan si korbannya masih mengalami berbagai luka lainnya. Nah teknik torniket ini,harus hati-hati benar dalam melakukannya,salah melakukannya fatal akibatnya. Selain itu saat pemberian nafas buatan dan harus melakukan tekanan pajuan jantung,gerakan, hitungan harus seirama serta harus kuat. Di SMP juga kami mengadakan sebuah makrab di PMI Kab.DEMAK(Samping RS.NU). 
        Salah satu kegiatannya adalah mengunjungi kamar mayat yang ada dipojok utara Rumah Sakit(jangan Tanya gimana rasanya yaa). Lewat tengah malam terdengar suara ambulans bolak-balik datang,ternyata habis terjadi kecelakaan antara mobil dan motor. Dan semua korbannya meninggal di TKP. Suasana menjadi sunyi sepi malam itu. Berbeda lagi di SMA ,disini medis dasar tentang luka hanya dibahas sedikit saja karena Cuma mengulang. Dan hari itu kami berlatih memandikan seorang bayi dan orang sakit di atas tempat tidur. Setiap minggu ,kami diajak latihan bersama kakak yang baik hati dan tidak sombong di PMI kab.Demak,karena mereka telah berpengalaman. SMA kami mendapat undangan dari pihak PMR Unit POLITEKNIK UNDIP TEMBALANG. Itu artinya kami mau berkompetisi lagi. Kali ini tema yang diambil “Rode Kruis Medal”(RKM) Se Jateng dan DIY. Kami berlatih mati-matian kala itu,ini pengalamanku pertama ditunjuk untuk mewakili sekolah ditingkat provinsi. Kami terdiri 8 orang kala itu dan yang 3 orang baru kelas x (termasuk aku). 
      Seminggu hidup dikawasan kampus memberikan banyak ilmu bagi kami. Sore itu aku menyusuri kawasan kampus,kami bertiga berjalan-jalan di kawasan fakultas teknik (dalam hati aku pernah mimpi tentang tempat ini tentang jalan ini,tembok ini,dan kaca ini. Entah beberapa tahun yang lalu,tapi sekarang tempat dimimpi itu sudah nyata.) 
        Oya ,sombong banget rasanya kalau nggak cerita tentang kakak2 yang cakep dan cantik-cantik yang jadi panitia disana.hehe Namanya Dandun Mahesa Prabowo Putra mahasiswa semester akhir fakultas teknik sipil yang paling cakep dan paling imut itu ketua pelaksana dalam acara ini. Nah keinget kejadian gokil abis dan paling aneh itu pas sesi pidato penutupan acara RKM,mendadak kak Dandun kayak Artis Ibukota yang lagi menggelar acara jumpa fans,semua kamera saku alias HP mendadak pada keluar dan maju kedepan hanya untuk mendapatkan pose muka unyunya kak Dandun..hehe Yang kedua,mahasiswa bernama Candra Bachtiar semester 6 fakultas teknik sipil ahli perancang ato perencanaan jembatan ini ni,yang membuatku ingin tahu lebih jauh si dia..:D. Karena sering terlihat bolak-balik dan paling aktif diantara semuanya . Akhirnya aku tanyai juga si dia,ternyata dia merupakan panitia kegiatan dan mendapat tugas menjadi seksi kegitan. Jadi semua kegiatan yang atur dia. 
     “Kalau laper makan aja sekalipun diluar terasa dingin dan sekalipun kamu tak tahu betul tentang tempat ini”pikirku dalam hati. Malam itu akhirnya keluar juga,saking lapernya . Sampai di jalan utama buat keluar tak terlihat pak satpam atopun panitia malam itu,nggak ada yang ngebukain palang jalannya,dan nekat manjat aja.(jangan ditiru).Tiba-tiba ada yang memanggil dari belakang “kalian mau kemana”?/seerentak kami bertiga berucap “mau cari makan kakak” (lempar senyum(ka’candra ngomong dalam hati)). “Ayoo bareng2” ucapnya,(aku kira kami ber3 mau dimarahi). Dan kami asyik ngobrol ngalor ngidul,sambil makan nasi goreng yang sangat enak (lagi laper soalnya)dan diluar masih hujan gerimis.#tahun pertama di Politeknik. 
#tahun kedua,
         Berbekal pengalaman tahun lalu saya dan 2 temanku menjadi senior dalam acara perlombaan PMR Se-Jateng dan DIY Jilid 2.Mewakili sekolah lagi. Aku bernostalgia di tempat kenangan2 tahun lalu,ada satu tempat yang ingin aku datangi malam itu ,ada pesan di tempat itu. “Masjid” ,aku merindukan masjid itu. Disana aku merasa tenang dan nyaman. Aku langsung mendatangi masjid itu tanpa seorang teman karena aku sudah hafal betul tempat itu. Masih sama,iya masih sama. Bedanya hanya tak ada kakak2 itu lagi,kabar yang ku tahu terakhir dari salah seorang temannya mereka mau wisuda(tersenyum). Terimakasih #kenangan RKM di Politeknik UNDIP Tembalang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar