Kamu menyudutkanku,kataku pelan.
Dengan sbuah asa bahkan rasa yang tak tentu.
Kamu Mengunyah lukaku,bagai srigala berbulu domba.
Bagaimana bisa kamu nyatakan rasa,
Disaat semuanya tlah lalu
Kamu itu brengsek yang mencabik hatiku
Tapi, tidak pernah tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar