Apa kabarmu malam ini? Semoga kamu sedang
bermimpi indah.
Semoga kamu baik-baik saja, seperti doa yang ku pinta padaNya. Sudah sekian purnama aku tak melihat senyum dan tawa dari bibirmu, surga kecil yang biasanya mengisi hariku, yang senantiasa menawarkan bahagia tanpa diminta.
Semoga kamu baik-baik saja, seperti doa yang ku pinta padaNya. Sudah sekian purnama aku tak melihat senyum dan tawa dari bibirmu, surga kecil yang biasanya mengisi hariku, yang senantiasa menawarkan bahagia tanpa diminta.
Malam ini begitu berisik, kesunyian terlalu
bising, isi kepalaku hanya namamu, mungkin kenangan sedang bertamu. Aku memang
pelupa, namun jika perihal tentangmu aku pengingat segala. Karena untuk
mengingatmu, aku tidak perlu diingatkan. Aku masih ingat setiap detil pahatan
Tuhan yang menggambar wajahmu dengan sangat begitu indah. Wajah yang membuat
aku jatuh cinta seada-adanya, jatuh cinta paling bahagia.
Namun setiap awal pasti ada akhirnya dan aku
sudah mengira kita tak akan bertahan lama, bukan prasangka tapi aku hanya
menduga, tapi memang benar adanya. Kita hanya tertahan pada perbedaan nama
Tuhan, bukan menyerah karena keadaan. Tapi, aku punya pertanyaan, bukankah
Tuhan menciptakan perbedaan untuk dipersatukan, mengapa kita tidak? Apa kau
bisa menjelaskan?
Dulu, kita terlalu percaya pada kekuatan kata
semoga. Dipersatukan atau dipisahkan adalah hasil akhir. Kita hanya harus
menjalani proses dan mempertahankan, serta meyakinkan Tuhan. Tapi, nyatanya
kita kalah bahkan sebelum sempat memulai, kita memang pesimis, padahal kita
hanya ingin menciptakan kisah yang manis, tapi justru malah berakhir ironis,
dan membuat kita sama-sama menangis.
Kelak, kita akan menjadi dewasa melalui proses
kehidupan, bersabar saat tertekan, tetap tersenyum ketika hati menangis, diam
saat terhina, dan kita akan bertambah kuat dalam doa serta pengharapan.
Aku menyayangimu dan aku akan selalu
mendoakanmu. Pesanku, jangan pernah bosan mengucap amin, karena kata itu yang
mengabulkan semua ingin, dan akan selalu membuatmu aman.
Maaf, jika ada salah kata saat aku
mempertahankan kita.
sumber: Fallen Pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar