Sssttt….
Aku
harap saat kamu membaca ini, kamu tidak sedang merasa bahagia atau pun sedih,
biasa-biasa saja.
Kita mulai monolog ini…
Kita mulai monolog ini…
Beranjak pergi dan kembali. Setiap orang akan selalu begitu, untuk mencari dan menemukan, seperti dulu saat aku mencarimu dan kamu menemukanku. Entah itu garis takdir yang sudah ditetapkan atau memang konspirasi semesta yang mempertemukan kita dan lalu… memisahkan.
Aku selalu kagum dengan rahasia waktu,
khususnya pada pukul satu dini hari saat aku mendoakanmu. Lamat-lamat pikiranku
berputar memikirkan doa apa lagi yang kurapal pada Tuhan untukmu? Jika kamu
selalu bahagia bersama… orang lain di luar sana.