Ada
yang hilang, sekejap ketika ucapan selamat tinggal terucap.
Namun itu tidak hilang sepenuhnya, ia membekas di permukaan hati.
Bukan luka, melainkan guratan nama yang terarsir rapi di sana.
Namamu.
Namun itu tidak hilang sepenuhnya, ia membekas di permukaan hati.
Bukan luka, melainkan guratan nama yang terarsir rapi di sana.
Namamu.
Mencintaimu
seperti halnya berjalan di sebuah lingkaran. Aku tidak menemukan titik temu di
mana aku berhenti. Semua terus berjalan, lambat namun pasti. Hingga aku
mengerti lamat-lamat arti cinta yang berputar menyerupai bianglala yang
setia berrotasi di dalam kepala.
Tentang datang dan pulang, tentang semua
orang yang pernah ada di dalam hidupku, hanya kamu satu-satunya yang sungguh
aman dalam genggaman doa
dalam kedua telapak tangan dan ingatan. Kamu terjaga layaknya sebuah permata
yang kusimpan dalam kotak besi yang kukunci mati, tak kubiarkan satu pun orang
selain Tuhan yang boleh membuka dan melihat keindahanmu. Semua rahasia tentang
kenangan dan keinginan kita, semua tentang harapan-harapan yang terbias dalam
kebersamaan kita.
Tentang
datang dan pulang, aku menunggumu kembali.
-Referensi>Fallen-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar