Sampailah
aku di sini. Memandangmu sejengkal dari mataku, lengkap dengan kepala yang
isinya cuma kamu.
“Sini,
Sayang. Biar aku peluk,” katamu sambil melingkarkan kedua tanganmu merengkuh
tubuhku.
Pelukan
jenis apa ini, pun aku tidak tahu. Sialnya…, mungkin tidak ingin tahu.
Tentang
saat ini saja, sepertinya adalah sebuah bom waktu. Yang nanti akan meledak, dan
mungkin menghancurkan kita. Terlebih aku….
“Kamu,
tidur, ya.” Kamu eratkan pelukan. Namun, yang terasa sesak adalah hati.
Kasihan,
ya. Dipeluk oleh seseorang yang hatinya tidak mampu kamu selami dan pahami.
Kasihan, ya. Diminta tidur sama seseorang yang tidak pernah mau menjelaskan apa
yang sedang terjadi saat ini.
Aku terlalu takut untuk tahu. Aku terlalu takut kehilangan. Kesekian kali terjatuh dan sakit.
By:Mita Michan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar