Dan aku tau, kita tidak akan pernah mencapai level tertinggi
itu. Kita hanya akan tetap mendaki dan terus mendaki, hingga pada suatu titiki
kita akan tersesat, dan masing-masing dari kita akan diselamatkan oleh orang
yang mencintai kita.
Maafkan aku yang telah merusak semua ini. Maafkan aku yang tega
membuatmu menangis karena pengakuanku dulu, yang membuatku memilih pergi karena
tak ingin menyakitimu lebih jauh karena tidak bisa membalasnya. Semoga ada kata
maaf yang masih tersedia untukku meskipun itu tidak pernah diucapkan olehmu.
“Aku lupa
rasanya menikmati kebersamaan, terakhir kali saat bersamamu, dan kini hanya ada
aku dan secangkir kopi yang pahitnya selalu kunikmati setelah kamu pergi”.
Aku hanyalah orang yang bukan siapa-siapamu yang lancang
mendoakanmu agar kamu selalu bahagia dan baik-baik saja.
Jangan lupa untuk selalu berdoa dan tersenyum seberat apapun
hari-harimu. Senyummu adalah pertanda bahwa kamu menikmati pahit dan manis
kehidupan di mana pun kamu berada, dan doa adalah pengharapan yang takkan putus
untuk bahagiamu di hari esok, hanya itu pesanku.
Sumber:Fallen Pratama