Rabu, 20 Agustus 2014

Monolog



Sssttt….
Aku harap saat kamu membaca ini, kamu tidak sedang merasa bahagia atau pun sedih, biasa-biasa saja.
Kita mulai monolog ini…

Beranjak pergi dan kembali. Setiap orang akan selalu begitu, untuk mencari dan menemukan, seperti dulu saat aku mencarimu dan kamu menemukanku. Entah itu garis takdir yang sudah ditetapkan atau memang konspirasi semesta yang mempertemukan kita dan lalu… memisahkan.
Aku selalu kagum dengan rahasia waktu, khususnya pada pukul satu dini hari saat aku mendoakanmu. Lamat-lamat pikiranku berputar memikirkan doa apa lagi yang kurapal pada Tuhan untukmu? Jika kamu selalu bahagia bersama… orang lain di luar sana.

Hanya Sebuah Pesan



Apa kabarmu malam ini? Semoga kamu sedang bermimpi indah.
Semoga kamu baik-baik saja, seperti doa yang ku pinta padaNya. Sudah sekian purnama aku tak melihat senyum dan tawa dari bibirmu, surga kecil yang biasanya mengisi hariku, yang senantiasa menawarkan bahagia tanpa diminta.
Malam ini begitu berisik, kesunyian terlalu bising, isi kepalaku hanya namamu, mungkin kenangan sedang bertamu. Aku memang pelupa, namun jika perihal tentangmu aku pengingat segala. Karena untuk mengingatmu, aku tidak perlu diingatkan. Aku masih ingat setiap detil pahatan Tuhan yang menggambar wajahmu dengan sangat begitu indah. Wajah yang membuat aku jatuh cinta seada-adanya, jatuh cinta paling bahagia.

Rabu, 06 Agustus 2014

Tempat itu masih sama....


Sore tadi saya menyempatkan datang ketempat ini. Menengok sejarah yang pernah terpatri rapi di tempat ini. Masih sama kataku dalam hati, belum banyak perubahan dari beberapa tahun yang lalu.
Mungkin hanya suasana dan waktu yang jelas berbeda. 


Hingga ujung waktu…




Ketika tawa kita mengalunkan sejuta cerita antaara kita kawan. Masa ini tak kan pernah terlupa, teriring salam dari hati yang paling dalam untuk kalian “terimakasihku” untuk sejuta bahkan beribu kisah yang telah kalian bagi denganku di masa itu. Pertemuan, perkenalan, persahabatan , perjalanan, dan petualangan itu membuatku yakin jika kalian adalah sebagian tokoh dari kisah hidupku. 

-LASKAR BK A9-

Edisi Lebaran 2014


Setelah sekian lama tradisi berfoto bersama sedikit terlupakan, alhamdulillah tahun ini ada dokumentasi lagi. Meski lebaran tahun ini masih kurang personilnya...hehe
Tetap Minal Aidzin Walfaizdin Mohon Maaf Lahir Batin yaaaa.......

Semuanya Untuk IBU..



Namanya IBU...
Seseorang yang telah melahirkanku ke Dunia ini. Tentu saja atas izin ridho illahi rabbi.
Dia (IBU)...
Adalah makhluk Tuhan yang begitu aku cintai dan sayangi...
Dia (IBU)...
Yang selalu mengajarkan aku tentang sesuatu hal baik...
Dia (IBU)
Yang ingin aku bahagiakan dan banggakan atas ilmuku
Dia (IBU)
Yang selalu berusaha memberikan yang terbaik dan berdo'a untukku...
 IBU...Aku ingin membahagiakanmu karena hanya engkaulah orangtua yang aku miliki saat ini. Maafkan aku karena belum bisa membahagiakanmu...
Tapi percayalah IBU,,Aku akan berusaha membahagiakanmu dan membanggakanmu...Tuhan Ridhoi lah apa yang cita''kan untuk IBUKU...Aamiin :')